Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi bagian yang lebih kecil lagi.
-Jaringan yang terhubung ke internet harus menggunakan alamat tertentu. Semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak pula yang membutuhkan IP. Sayangnya alamat internet yang tersedia semakin menipis. Akibatnya banyak organisasi yang merasa kekurangan.
-IP Address untuk satu network id harus kita beli dari badan Internic atau APNIC dengan harga mahal. Sehingga bila diinginkan suatu jaringan internet dengan 1 id network tetapi banyak host digunakanlah suatu teknik tertentu.
Untuk itu diciptakan teknik subnetting. Subnetting memungkinkan administrator jaringan untuk mendistribusikan no.host dari net.ID yang diberikan kepada beberapa subnetwork. Hubungan antar subnet-nya dengan menggunakan router.
Interpretasi alamat IP tanpa dan dengan subnetting.
Tanpa : Net.ID + hostID
Dengan : Net ID + subnetID + host ID
Tujuan:
1. Membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
2. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak
3. Keteraturan
4. Mengurangi trafik jaringan
5. Meningkatkan performa kerja jaringan
6. Menyederhanakan manajemen jaringan
Keuntungan:
1. Menyederhanakan administrasi. Dengan bantuan router, jaringan dapat dipecah ke dalam bagian-bagian lebih kecil yang dapat dikelola lebih mudah dan efisien
2. Perubahan struktur jaringan internal tidak berdampak pada jaringan di luar.
3. Keamanan jaringan yang lebih baik.
4. Pembatasan lalu lintas jaringan. Dengan bantuan router dan subnetting, lalu lintas data dalam jaringan diminimumkan.
Misal suatu jaringan dengan IP 192.169.10.0 akan dibagi menjadi 5 jaringan kecil (masing-masing 48 host) yang artinya harus dilakukan proses subnetting dalam jaringan tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan membagi IP jaringan tersebut menjadi blok-blok. IP jaringan tersebut adalah tipe klas C yang telah diketahui mempunyai 255 IP, maka setiap blok akan punya IP sebanyak (255:5)-2 =49 (2 IP diambil untuk IP broadcast dan IP network)
Teknik subnetting:
Dalam melakukan subnetting:
- Terlebih dahulu harus diketahui IP address utamanya,
- Kemudian tentukan jumlah subnet yang akan dibuat
- Tentukan subnet mask yang baru dan IP address yang baru setelah dilakukan subnetting.
- Penggunaan rumus untuk menentukan subnet mask yang baru:
Jumlah subnet <= 2n-2, n adalah jumlah bit mask (bit 1) yang akan ditambahkan pada bagian awal host pada subnet defaultnya.
- Kelompok subnet baru yang akan dipakai merupakan kelipatan dari bilangan yang dihitung dengan rumus = 256 – octet baru hasil bit mask yang baru.
Contoh:
Misal sebuah perusahaan yang memiliki 9 kantor cabang menginginkan agar pengaturan dan manajemen jaringannya menjadi lebih mudah. Untuk itu diinginkan setiap kantor pusat dan cabang memiliki ID network yang berbeda. Salah satu cara yaitu dengan menggunakan teknik subnetting, sebab perusahaan itu hanya membeli sebuah IP address klas B yaitu 164.10.0.0. Berapa network ID tiap-tiap kantor?
Penyelesaian:
- IP address utamanya 164.10.0.0 dengan subnet default 255.255.0.0 atau dalam bilangan binernya 11111111.11111111.00000000.00000000
- Jumlah subnet = 1 kantor pusat + 9 kantor cabang =10
- Jumlah subnet <= 2n-2,
Jika n = 3 ; 23-2 = 6
Jika n = 4 ; 24-2=14 ( n yang digunakan adalah 4)
- Subnet mask baru = subnet default + bit 1 sebanyak 4 buah pada alamat host awal
Awal : 11111111.11111111.00000000.00000000 = 255.255.0.0
Menjadi :11111111.11111111.11110000.00000000 = 255.255.240.0
- Kelipatan subnet baru : 256 – 240 =16
- Kelompok IP address baru yang tersedia untuk subnet yang baru:
164.10.16.0 – 164.10.31.255
164.10.32.0 – 164.10.47.255
164.10.48.0 – 164.10.63.255
164.10.64.0 – 164.10.79.255
164.10.80.0 – 164.10.95.255
164.10.96.0 – 164.10.111.255
164.10.112.0 – 164.10.127.255
164.10.128.0 – 164.10.143.255
164.10.144.0 – 164.10.159.255
164.10.160.0 – 164.10.175.255
164.10.176.0 – 164.10.191.255
164.10.192.0 – 164.10.207.255
164.10.208.0 – 164.10.223.255
164.10.224.0 – 164.10.239.255
Subnet mask
Subnet mask biasanya digunakan oleh router untuk menentukan bagian mana yang merupakan alamat jaringan dan bagian mana yang merupakan alamat host.
Struktur subnet mask sama dengan struktur IP address, yakni terdiri dari 32 bit dengan 4 segmen. Terdiri dari urutan bit 1 diikuti dengan bit 0. Bit 1 menentukan tingkat subnet mask (network) dan bit 0 menunjukkan host.
Angka biner pada subnet mask digunakan untuk :
-Membedakan netID dan hostID
-Menunjukkan letak suatu host apakah berada di jaringan local atau jaringan luar
Hal ini dilakukan untuk operasi pengiriman paket IP dengan melakukan operasi AND antara subnetmask dengan alamat IP asal dan alamat IP tujuan, serta membandingkankan hasilnya. Jika kedua hasilnya sama maka host tujuan terletak di jaringan local, sehingga peket IP dikirim langsung ke host tujuan, tapi jika hasilnya bereda maka host terletak di luar jaringan sehingga paket IP dikirim ke router
0 komentar